4/07/2013

PM Baru Janji Lindungi Libanon dari Perang Suriah

PM Baru Janji Lindungi Libanon dari Perang Suriah - Beirut: Perdana menteri baru Libanon Tamam Salam dalam pidato pertamanya, Sabtu (6/4), berjanji akan melindungi keamanan negara dari perang yang melanda Suriah, negara tetangganya.

"Libanon harus menyelesaikan perselisihan dan perpecahan politiknya, seperti tercermin pada situasi keamanan, dan mencegah risiko akibat situasi tragis di negara tetangga dan ketegangan di kawasan," kata Salam.
    
Salam, 67, dari kelompok oposisi dukungan Barat mengeluarkan pernyataan itu dalam pidato pelantikan pertamaya segera setelah ditugaskan Presiden Michel Suleiman membentuk satu pemerintah baru.

Pengangkatannya dilakukan dua minggu setelah Perdana Menteri Najib Mikati mengundurkan diri dan secara efektif menjatuhkan pemerintahnya yang didominasi kelompok Hizbullah.

Salam juga berjanji akan bekerja sama dengan semua kelompok politik Libanon yang terpecah dalam pro dan antipemeritah Damaskus. "Saya menerima  pengangkatan ini dan tugas saya bagi kepentingan negara saya, bekerja sama dengan semua partai politik," katanya.
    
Libanon dikuasai baik politik maupun militer oleh Suriah sampai 2005 dan pemerintah Bashar Al-Assad masih memegang kendali atas Beirut melalui Hizbullah dan sekutu-sekutu lain. Gerakan oposisi 14 Maret sangat menentang pemerintah Damaskus.

Pengangkatan Salam diperkirakan akan membantu meredakan krisis politik yang melanda Libanon sejak konflik Suriah meletus Maret 2011. Tapi, ia menghadapi tantangan yang sulit untuk membentuk satu pemerintah di negara yang dilanda perbedaan politik yang dalam.
    
Kendati Hizbullah mendukung pembentukan pemerintah persatuan nasional, tidak jelas gerakan 14 Maret akan menyetujuinya. Salam menolak memberi komentar mengenai masalah itu dan sebaliknya mengemukakan, "Saya akan bekerja untuk pemerintah yang mengabdi pada kepentingan nasional."
    
Terhambatnya pembentukan pemerintah itu akan menimbulkan masalah pemilu dapat dilaksanakan sesuai rencana pada Juni mendatang di tengah-tengah penentangan luas pada undang-undang pemilihan yang sekarang masih berlaku.
    
"Saya sadar bahwa itu adalah satu periode rawan," kata Salam. Ia menegaskan pentingnya pemilihan legislatif mendatang. "Saya mengharapkan akan terus melakukan konsultasi dengan para pemimpin politik pada hari-hari mendatang untuk membentuk satu pemerintah baru."

No comments:

Post a Comment





Supported By Mael For You