PBB Khawatir Konflik Rohingya Meluas ke ASEAN - Jakarta: Perserikatan Bangsa-Bangsa menyuarakan kekhawatirannya pada Jumat di Jakarta mengenai kemungkinan meluasnya
konflik etnis Rohingya di Myanmar ke negara lain di kawasan Asia Tenggara.
"Persoalan konflik horizontal di Myanmar dapat berimplikasi ke kawasan
sehingga persoalan tersebut membutuhkan pendekatan regional," kata
Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Myanmar, Vijay Nambiar, Jumat (5/4).
Di antara implikasi regional itu adalah bentrok antara pengungsi
Rohingya dan nelayan ilegal Myanmar yang terjadi di Medan pada Jumat
dini hari, yang menewaskan delapan orang dan melukai belasan lainnya.
Sebanyak 117 pengungsi Rohingya dan nelayan ilegal Myanmar ditampung di
tempat yang sama, yaitu rumah detensi Belawan, Medan, Sumatra Utara.
Insiden perkelahian itu dimulai ketika pengungsi Rohingya berdebat
dengan para nelayan mengenai konflik sektarian di negara asal mereka.
Selain itu, persoalan regional lain yang muncul terkait dengan nasib
pengungsi Rohingya yang membanjiri Bangladesh dan negara-negara Asia
Tenggara.
Pengungsitersebut pada umumnya tidak mendapatkan status kewarganegaraan
di negara yang dituju. Bahkan dalam beberapa kasus mereka mati kelaparan
di tengah laut seperti yang terjadi pada Februari lalu.
"Konflik di Rohingya oleh karena itu membutuhkan penyelesaian yang melibatkan pendekatan regional," kata Nambiar.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Indonesia
Marty Natalegawa menyatakan bahwa kondisi suatu negara yang tidak stabil
dapat menjadi ancaman non tradisional bagi negara lain di kawasan yang
sama.
Dengan demikian, ketidakstabilan yang terjadi di Myanmar akibat konflik
horizontal dapat menjadi ancaman bagi negara-negara lain di kawasan Asia
Tenggara, termasuk di dalamnya Indonesia.
"Pola ini secara prinsip juga berlaku bagi negara-negara di Asia Tenggara," kata Marty.
Di Myanmar sendiri, situasi masih memanas setelah terjadinya
kerusuhan yang menewaskan 40 orang di kota praja Meikhtila pada pekan
lalu.
No comments:
Post a Comment