Kabar Perang - Pyogyang: Korea Utara menyatakan telah memasuki
"keadaan perang" dengan Korea Selatan. Hal itu ditegaskan langsung oleh
pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, Jumat (29/3).
Pernyataan itu dikeluarkan menanggapi apa yang mereka sebut sebagai
'tindakan provokatif' Amerika Serikat dan Korsel melalui latihan militer
bersama.
Kim Jong-un telah memerintahkan persiapan serangan roket ke pangkalan
militer AS. Apalagi AS dan Korsel juga menghadirkan pesawat siluman B-2.
Ini bukanlah ancaman "perang" pertama yang dilontarkan Korut, semenjak
negara itu dikenai sanksi internasional akibat uji coba nuklir ketiga
pada Februari lalu.
Korut dan Korsel secara teknis masih dalam keadaan berperang sejak
konflik bersenjata pada 1953 berakhir, tetapi tidak pernah
ditindaklanjuti dengan perjanjian damai.
Di Washington, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Caitlin Hayden
mengatakan, pernyataan anak Kim Jong-il itu sebagai 'tindakan yang tidak
konstruktif'.
"Kami menanggapi ancaman serius tersebut dan tetap berhubungan erat dengan sekutu kami, Korea Selatan," kata Caitlin Hayden.
Kim Jong-un dilaporkan mengecam pesawat B-2 yang melintas Korea Selatan
sebagai langkah gegabah yang menunjukkan ultimatum pemicu perang nuklir
di Semenanjung Korea. Kim Jong-un menyasar pangkalan militer AS di
Hawaii, Guam, dan Korea Selatan.
Ribuan tentara Korea Utara dan mahasiswa ikut serta dalam unjuk rasa di
kota Pyongyang untuk mendukung pengumuman Kim Jong-un itu.
No comments:
Post a Comment