Kabar Perang - Beirut: Kuasa Usaha Iran di Suriah mengatakan pada
Sabtu (30/3), bahwa negara-negara Arab tertentu berusaha untuk semakin
mempersulit krisis di Suriah sehingga lebih banyak orang akan dibunuh
dan negara itu akan semakin hancur.
Abbas Golrou mengatakan bahwa negara-negara Arab tertentu membuat
kesalahan sejarah sehubungan dengan krisis Suriah yang tidak dapat
dihapus dari ingatan bangsa Arab, dan khususnya rakyat Suriah.
Dia mengritik Liga Arab dalam putusannya mengabulkan kursi pemerintah
Suriah yang didukung Barat diisi oleh kelompok oposisi, dan menyebutnya
hal itu sebagai 'preseden berbahaya'.
Dia mengevaluasi hasil Dialog Nasional yang baru-baru ini diadakan di
ibu kota Suriah Damaskus sebagai "baik", dan mengatakan pernyataan akhir
dari pertemuan tersebut dapat memainkan peran penting dalam mengakhiri
krisis di negara itu.
Dialog nasional di Suriah tanpa prasyarat yang diperlukan dan merupakan
satu-satunya cara untuk keluar dari krisis di negara Arab Muslim itu,
katanya menggarisbawahi.
Dia menambahkan bahwa pertemuan Damaskus itu sejalan dengan pertemuan Teheran di mana semua pihak di Suriah berpartisipasi.
Dia menunjuk upaya Iran upaya menyelesaikan krisis Suriah sejak awal
perang saudara di negara itu, yaitu Iran usulan enam pasal mengenai
Suriah.
Golrou menegaskan bahwa Iran tidak mengabaikan hak-hak sah rakyat
Suriah, tetapi sangat sadar bahwa apa yang sedang terjadi di Suriah
berbeda dari apa yang rakyat Suriah inginkan.
Diplomat Iran mengatakan bahwa pemerintah Suriah tidak punya masalah
dengan rakyatnya dan tidak akan bertengkar dengan mereka, sedangkan
perang yang sedang berlangsung adalah dengan pasukan asing dan elemen
ekstremis.
Dia menyebutkan unsur-unsur ekstremis yang bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia baru-baru ini di Suriah.
Golrou mengatakan itu adalah skenario AS untuk menyalahkan pemerintah
Suriah dan juga dengan meningkatnya tekanan internasional terhadap
negara itu.
No comments:
Post a Comment