Kabar Perang-Moskow: Rusia melanjutkan pengiriman senjata ke Suriah
dan akan terus melakukannya meskipun sedang terjadi perang saudara di
negara Timur Tengah itu, kata Kepala Perusahaan Eksportir Anatoly
Isaikin, Rabu (13/2).
Rusia adalah pemasok senjata utama bagi Suriah dan telah lama menjadi
sekutu Presiden Bashar Al Assad. "Kami terus melakukan kewajiban kami
sesuai kontrak dalam klausul pengiriman perangkat militer," kata
Direktur Rosoboronexport, Isaikin, saat melakukan jumpa pers.
Dia mengatakan senjata yang dikirimkan berupa sistem pertahanan udara
anti-peluru kendali. Tapi dia menambahkan bahwa perusahaannya tidak
memasok peralatan tempur untuk pesawat ataupun helikopter.
Karena menurut Isaikin perusahaannya tidak ingin menentang hukum
internasional atau resolusi Dewan Keamanan PBB. Moskow telah menolak
tiga resolusi DK PBB yang ditujukan untuk menekan Presiden Bashar.
Rusia tidak sendiri dalam menolak resolusi itu karena China juga
mendukung keputusan negara tetangganya itu. Mereka beranggapan resolusi
itu dibuat secara sepihak saja untuk menekan Presiden Bashar.
Namun Dewan Nasional Suriah (SNC) sebagai wadah bagi oposisi Suriah
menganggap Moskow dan Beijing melakukan kesalahan. Dua negara pemegang
hak veto tetap PBB itu dituduh mengesahkan pembunuhan tentara pemerintah
terhadap rakyatnya.
No comments:
Post a Comment