2/15/2013

Amerika Coba Yakinkan Bashar untuk Mundur

Kabar Perang-Washington: Amerika Serikat saat ini tengah berusaha meyakinkan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mundur dari jabatannya dan menerima konsekuensi yang tak terhindarkan tersebut.

Itu dikatakan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry pada Selasa (12/2). "Saya yakin terdapat cara yang dapat dilakukan untuk mengubah sikap Presiden Bashar saat ini (yang ingin tetap berkuasa)," kata Kerry kepada wartawan.

Diplomat tertinggi Amerika Serikat itu tidak mengungkapkan secara detail langkah-langkah yang akan dilakukan untuk meyakinkan Bashar. Di sisi lain, ia mengaku punya firasat baik terhadap keberhasilan rencananya.

Kerry, yang baru saja bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh, merasa yakin mundurnya Bashar menjadi hal yang tak terhindarkan mengingat kondisi perang saudara di Suriah saat ini.

"Saat ini, kondisi di Suriah memang masih belum bisa memaksa dia untuk turun. Namun di masa depan hal itu tidak terhindarkan," kata Kerry.

Amerika Serikat saat ini sedang mengusulkan solusi yang bisa dinegosiasikan untuk mengakhiri perang saudara yang sudah berlangsung selama 23 bulan dan menewaskan sekitar 70.000 orang di Suriah.

Tujuan dari tindakan Amerika Serikat itu untuk menghindari terpecahnya Suriah menjadi dua negara. Pasalnya, hal itu sangat berbahaya dan dapat menghasilkan kemungkinan yang paling buruk bagi semua pihak.

Selain itu, Kerry mengindikasikan bahwa Amerika Serikat bersama Yordania akan mendesak Rusia, yang merupakan sekutu Suriah, untuk memberi tekanan lebih bagi Bashar agar bersedia mundur.

Moskow selama ini mendapatkan kritik tajam karena tetap mempertahankan hubungan baik dengan rezim Bashar saat berperang dengan kelompok gerilyawan oposisi.

Negara tersebut juga dikabarkan terus memasok senjata bagi pihak pemerintah di Damaskus.

"Saya tetap mempunyai harapan bahwa Rusia dan Amerika Serikat dapat menemukan kesamaan prinsip dalam masalah ini," kata Kerry sambil menambahkan bahwa Raja Yordania Abdullah II akan mengunjungi Moskow.

No comments:

Post a Comment





Supported By Mael For You