Kabar Perang - New York: Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB dan
Kepala Misi Pendukung PBB di Libia (UNSMIL) Tarek Mitri mengatakan
situasi keamanan di negeri itu masih gawat.
Mitri mengeluarkan pernyataan tersebut ketika ia memberi penjelasan
kepada Dewan Keamanan, yang memiliki 15 anggota, Selasa (29/1) waktu
setempat, mengenai pekerjaan Misi PBB tersebut serta keprihatinan
keamanan di Libia.
Ia memberitahu Dewan Keamanan, "Situasi di Libia tetap gawat dan
berbagai upaya untuk memperbarui sektor keamanan telah mulai berjalan."
Ia menambahkan keamanan di sepanjang perbatasan Libia tetap menjadi
keprihatinan utama, mengingat pembatasan kapasitas saat ini dan
kemungkinan dampak perkembangan baru-baru ini di Mali". Kerusuhan
politik
dan kekacauan melanda Mali.
Mitri menjelaskan, dalam satu taklimat setelah keterangannya kepada
Dewan, pemerintah Libia "memang berusaha sebaik mungkin, Kementerian
Dalam negerinya melakukan pembangunan kembali dan pembaruan pasukan
polisinya".
Pasukan polisi turun-tangan lebih cepat dibandingkan dengan pada masa lalu.
Akibatnya, "saya (berkeras) kita tak boleh menyerah pada kepanikan
sehubungan dengan situasi di Libia" meskipun "ada keprihatinan keamanan,
terutama di Benghazi", kata utusan itu sebagaimana dilaporkan Xinhua,
Rabu (30/10 pagi.
Kota di Libia tersebut menghadapi banyak masalah yang berkaitan dengan
keamanan --(yang terjadi) selama beberapa bulan belakangan. Dan pada 15
Februari tahun ini, akan ada demonstrasi besar-besaran dan tuntutan
dasar demonstran ialah perlucutan senjata kelompok militer tidak sah
serta seruan bagi pembentukan pasukan polisi yang lebih teratur serta
lebih efisien dan penerapan hukum di Benghazi, ia menambahkan.
Libia telah menghadapi ketidak-stabilan terus-menerus selama dua tahun
terakhir, termasuk serangan terhadap konsulat AS di Benghazi tahun lalu.
No comments:
Post a Comment