Kabar Perang - Washington: Presiden Amerika Serikat Barack Obama
menyatakan dukungannya pada intervensi Prancis di Mali, Jumat (26/1). Ia
berikrar akan bekerja sama dengan Presiden Francois Hollande untuk
menangani ekstremisme di Afrika Utara.
"Kedua presiden itu membicarakan antara lain kekhawatiran keamanan
bersama, termasuk Aljazair, Libya dan Suriah dalam percakapan telepon,"
kata Gedung Putih dalam satu pernyataan.
"Presiden menyatakan dukungannya pada kepemimpinan Prancis bagi
usaha-usaha masyarakat internasional untuk mencegah para troris memiliki
pangkalan di Mali," tambahnya.
"Dalam mengecam operasi pembebasan sandera di Aljazair pekan lalu, kedua
pemimpin itu menegaskan komitmen bersama mereka untuk mencegah
terorisme lebih meluas di Afrika Utara," kata pernyataan itu.
Pihak Aljazair memperkirakan 37 sandera asing dan 29 penculik tewas
dalam satu serangan di ladang gas di In Amenas, dan dalam operasi
militer setelah penculikan oleh kelompok bersenjata di Aljazair.
"Hollande juga mengucapkan terima kasih kepada Obama atas dukungan pentingnya pada usaha Prancis di Mali," kata Gedung Putih.
Angkatan Udara Amerika Serikat mengerahkan pesawat-pesawat kargo C-17
untuk mengangkut pasukan Prancis, dan peralatan untuk membantu
melumpuhkan para petempur kelompok garis keras di Mali.
AS juga memberikan bantuan intelijen kepada Prancis, melalui jaringan satelit dan pesawat-pesawat pengintai.
No comments:
Post a Comment