Menteri Sekretaris Negara AS John Kerry mengatakan setidaknya ini adalah awal dari sebuah negosiasi, meskipun syarat yang diajukan Korut tak dapat diterima.
Pyonyang mengajukan beberapa syarat jika AS-Korsel menginginkan pembicaraan damai. Syarat-syarat itu antara lain, sanksi PBB untuk Korut dicabut, AS-Korsel mengakhiri latihan tempurnya, AS menarik persiapan senjata nuklirnya, dan Korsel meminta maaf atas protes dan penghinaan beberapa warganya terhadap pimpinan Korut.
Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, AS sebetulnya tidak melihat komitmen Korut untuk mengakhiri program nuklirnya dengan syarat tak logis itu.
Alexandre Mansourov, seorang dosen tamu School of Advanced International Studies di Johns Hopkins University mengatakan, "Rentetan pernyataan dari Pyongyang baru-baru ini telah meninggalkan kesan negatif tak terhapuskan dalam pikiran orang-orang Amerika, yang akan sulit dibatalkan melalui pertukaran atau negosiasi dalam waktu dekat, terutama selama rezim saat ini (Kim Jong-un) tetap berkuasa di Pyongyang," jelasnya dalam sebuah blog.
No comments:
Post a Comment