4/28/2013

Pekerja Korea Selatan mulai Tinggalkan Kawasan Industri di Korea Utara

Pekerja Korea Selatan mulai Tinggalkan Kawasan Industri di Korea Utara - Paju: Para pekerja Korea Selatan mulai kembali ke negara mereka pada Sabtu dari kawasan industri patungan di Korea Utara setelah Seoul mengumumkan penarikan seluruh pekerja menyusul ketegangan militer yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.

Langkah itu menimbulkan keragu-raguan mengenai nasib kompleks Kaesong yang pernah menjadi simbol kerja sama lintas batas yang paling bermuatan militer di dunia, dan sumber penting bagi pemasukan rezim Kim Jong-Un yang terisolasi.

Kepulangan para pekerja itu bersamaan waktunya dengan pernyataan Korut bahwa pihaknya akan mengajukan seorang warga Amerika Serikat ke pengadilan karena dakwaan berniat menggulingkan rezim komunis itu, langkah yang akan menambah gesekan antara Pyongyang dan Barat.

Pae Jun-Ho, warga Amerika keturunan Korea, ditangkap ketika dia memasuki kota pelabuhan Rason, di bagian timurlaut Korut. Pyongyang tak menyebut dasar-dasar dakwaan yang ditimpakan kepada Jun-Ho.

Korsel menyatakan Jumat bahwa pihaknya akan menarik 175 pekerja yang masih berada di sana setelah Pyongyang menolak ultimatumnya untuk bergabung dalam negosiasi formal mengenai dimulainya kembali operasi-operasi yang macet.

Kelompok pertama 11 pekerja kembali Sabtu siang melalui tempat pemeriksaan perbatasan di Paju, dengan 116 orang lagi dijadwalkan melintas dalam konvoi kedua pada waktu yang ditentukan kemudian, menurut pemerintah.

Sisa 48 pekerja, sebagian besar pegawai pemerintah yang mengelola kompleks itu dan juga para insinyur mesin dan telkom, dijadwalkan pulang pada Senin nanti.

Perusahaan-perusahaan Korsel yang memiliki pabrik di kawasan industri itu menyatakan kaget atas penarikan mendadak.

"Kami kaget atas keputusan mendadak pemerintah untuk keluar dari Kaesong. Kami khawatir ini akan berujung pada penutupan," kata seorang wakil dari 123 perusahaan Korut kepada wartawan di Paju.

"Kami menyayangkan karena tak ada konsultasi dulu dengan kami. Walaupun perusahaan-perusahaan punya pandangan berbeda terhadap keputusan ini, kami akan mematuhi keputusan pemerintah ini."

Kompleks itu telah menjadi korban dari daur ketegangan yang meningkat di Semenanjung Korea, dipicu oleh Korut yang melakukan uji nuklir pada Februari, lebih setahun setelah Kim Jong-Un naik ke tampuk kekuasaan setelah kematian ayahnya Kim Jonng-Il.

"Saya penuh mimpi dan harapan tujuh tahun lalu," kata Park Yun-Kyu, seorang pimpinan perusahaan pakaian dengan operasinya di Kaesong. "Sekarang tampak pudar dan saya tidak tahu apa yang harus dikerjakan," katanya.

Pyongyang, yang telah menuntut diakhirinya sanksi PBB dan dihentikannya semua pelatihan militer gabungan Korsel-AS, memutuskan pada 3 April untuk menutup semua akses Korsel ke Kaesong walaupun pihaknya telah mengizinkan para pekerja meninggalkan kawasan itu.

Beberapa hari kemudian, Utara menarik pekerjanya yang berjumlah 53.000 orang dan menangguhkan operasi. Pyongyang marah akibat sebutan oleh Korsel mengenai rencana kontingensi "militer" untuk melindungi para stafnya di kawasan itu.


>>> Ayo Ikutan Kontes Humor JOKES.WEB.ID <<<

No comments:

Post a Comment





Supported By Mael For You