Kabar Perang - Brussels: Peluru kendali Patriot pertama dari enam
baterai rudal digelar di Turki, Sabtu (26/1), untuk melindungi negara
itu dari kemungkinan melebarnya konflik di negara tetangga, Suriah.
"Baterai yang disediakan oleh Belanda itu akan membantu melindungi kota
(selatan) dan rakyat Adana terhadap ancaman rudal," katanya pernyataan
NATO, Sabtu (26/10.
"Lima baterai lainnya diharapkan berada di tempat dan beroperasi beberapa hari mendatang," tambahnya.
Selain itu, baterai lain dari Belanda, dua rudal bateria Patriot Jerman
akan diposisikan di provinsi tenggara Kahramanmaras, sementara dua lagi
bateria Amerika Serikati akan ditempatkan di Gaziantep, hanya 50 kilometer (30 mil) di utara perbatasan.
Setelah semua dikerahkan, NATO mengharapkan rudal dari darat-ke-udara
itu akan melindungi hingga 3,5 juta orang Turki dari kemungkinan
serangan Suriah atau dari limpahan dari konflik antara pemberontak dan
Damaskus di perbatasan Turki selatan.
Pemberontakan selama 22-bulan di Suriah terhadap Presiden Bashar
al-Assad telah menewaskan lebih dari 60.000 orang, menurut angka PBB.
NATO, Amerika Serikat, Jerman dan Belanda sepakat pada Desember untuk
menggelar rudal-rudal Patriot dan sampai dengan 350 tentara
masing-masing
untuk membantu Turki sesama anggota NATO. Misi NATO dijadwalkan berlangsung satu tahun.
Peluru kendali buatan AS rudal Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3)
dikatakan mampu menghadapi peluncuran rudal dan rudal balistik serta
pesawat.
Senjata-senjata itu telah dikerahkan dua kali di Turki. Pertama selama
Perang Teluk tahun 1991 dan lagi selama perang Irak pada tahun 2003.
Ankara menyerukan lagi penyebaran rudal setelah peluru-peluru
ditembakkan dari Suriah mendarat di sisi perbatasan Turki pada akhir
tahun lalu,
menewaskan beberapa warga.
Pemerintah Turki dan NATO telah menekankan bahwa penyebaran sistem rudal
adalah untuk tujuan pertahanan saja. Rezim Suriah dan sekutunya Rusia
telah mengecam tindakan itu.
No comments:
Post a Comment