Kabar Perang - Washington: Kim Jong Un sebagai pemimpin muda Korea
Utara terus memilih opsi yang salah. Karena itu, Amerika Serikat
mengimbau masyarakat internasional harus bersatu melawan Pyongyang.
"Ini menjadi cerita yang menyedihkan karena pemimpin Korut terus membuat
keputusan yang salah seperti Menlu AS pernah mengatakannya," kata juru
bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland pada sebuah konferensi
pers, Sabtu (26/1).
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton secara konsisten menyerukan Pemimpin
Korut untuk menentukan pilihan yang tepat demi mengakhiri isolasi dan
kelaparan di Korea Utara. Bukannya meneruskan program pengembangan
senjata.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada Desember 2011, Kim Jong Un telah
mengambil kebijakan provokatif dengan melakukan dua kali uji coba roket
jarak jauh dan ancaman militer.
Awal pekan ini, Pyongyang mengatakan pihaknya akan melakukan uji coba
nuklir dan terus meluncurkan rudal dengan target AS sebagai pembalasan
atas sanksi baru PBB terhadap negara komunis itu.
Korut juga mengancam akan melakukan tindakan fisik jika Korea Selatan ikut terlibat terhadap pemberlakuan sanksi itu.
"Kebijakan Pyongyang menjadi perhatian. Itulah mengapa persatuan
masyarakat dunia begitu penting dalam menanggapi sesuatu yang buruk,"
kata Nuland.
Dia sepakat bahwa peran China sangat penting. "Mereka, dalam berbagai
kesempatan mampu memperjelas bahwa dukungan dari Beijing dalam hal
perdagangan, bantuan, hubungan energi, dan sebagainya tergantung pada
keputusan Korea Utara," kata Nuland.
"Jelas, Korea Utara masih sangat bergantung pada bantuan dan hubungan perdagangan dengan Beijing."
Dia mencatat bahwa China memberikan lampu hijau resolusi terbaru Dewan
Keamanan PBB terhadap Korea Utara terkait peluncuran roket mereka pada
Desember.
No comments:
Post a Comment