Kabar Perang - London: KBRI Damaskus memulangkan 1.928 warga negara
Indonesia (WNI) termasuk para mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan
Pelajar Indonesia (PPI) Damaskus, terkait makin meningkatnya konflik
bersenjata yang terjadi di Suriah.
"Pemulangan ini merupakan wujud dari kepedulian dan tanggungjawab
KBRI terhadap perlindungan WNI di luar negeri terutama pembantu
pelaksana rumah tangga (PLRT)," kata Sekretaris III/Fungsi Protokol dan
Komunikasi II KBRI Siria Rahmat Hindiarta Kusuma, Jumat (25/1).
Selama 2012, KBRI Damaskus berhasil memulangkan sejumlah 1.928 WNI
yang terdiri atas 42 keluarga KBRI, 80 pelajar dan mahasiswa, dan 1.786
WNI/PLRT, dan 20 WNI lainnya.
Dari jumlah tersebut, WNI yang telah diterbangkan ke Tanah Air
melalui fasilitas bantuan Pemerintah RI (repatriasi) hingga Desember
sebanyak 1.582 orang.
KBRI juga telah dapat membantu penanganan 2.540 kasus yang diadukan
termasuk di dalamnya 225 kasus gaji. Dari 2.540 kasus yang diadukan, 82%
telah dapat diselesaikan dan sisanya masih dalam proses seperti kasus
izin tinggal PLRT serta sisa gaji.
Kondisi Suriah yang belum kondusif terutama bagi majikan yang berada
di daerah konflik atau mereka yang telah melarikan diri ke luar negeri
dikarenakan keamanan. Hal ini yang menyulitkan bagi KBRI untuk
menyelesaikannya.
Namun, KBRI bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di Suriah dan
menyewa dua orang pengacara Suriah yaitu Samer Makieh dan Mohamed Akraa
yang sejak Juli lalu menangani dan menyelesaikan masalah PLRT, terutama
yang berkaitan dengan gaji.
Sejak krisis di Suriah terjadi, KBRI Damaskus menyiapkan tiga shelter yang terdapat di wilayah Damaskus, Lattakia, dan Aleppo. Dengan rata-rata kedatangan PLRT ke shelter KBRI Damaskus antara 15 sampai 20 orang per hari.
Dengan kapasitas shelter KBRI Damaskus sebanyak 500 orang
dan ketika jumlah PLRT membeludak, Wisma Duta juga dipergunakan sebagai
penampungan sementara seperti yang terjadi dua kali di bulan Desember
lalu.
Duta Besar RI untuk Suriah, Wahib Abdul Jawad mengatakan, sejak
krisis Suriah berlangsung jumlah kasus PLRT yang ditangani KBRI Damaskus
semakin meningkat terutama pada 2012 dibanding tahun sebelumnya.
Sedangkan adanya beberapa kasus PLRT di Suriah yang belum selesai,
dikarenakan adanya kendala terkait birokrasi setempat dan kondisi Suriah
belum kondusif.
Sejak awal Januari 2013, KBRI Damaskus memulangkan sebanyak 302 WNI
yang terdiri dari tujuh mahasiswa dan 295 PLRT, dengan tiga kali
pemberangkatan melalui Libanon.
Sampai hari ini, jumlah PLRT yang berada di shelter KBRI
Damaskus berjumlah 436 orang, dan 212 di antaranya PLRT yang siap untuk
dipulangkan minggu ini melalui Libanon. "Mereka hanya tinggal menunggu
visa Libanon saja," kata Rahmat.
No comments:
Post a Comment