"Kendati ada keberatan kami dan sejumlah negara, sekelompok negara mengendalikan situasi ke pemungutan suara mengenai rancangan resolusi tentang Suriah pada 15 Mei," kata kementerian tersebut di dalam satu pernyataan.
Moskow menuduh sekelompok negara memilih pembahasan di lingkaran tertutup tanpa memperhitungkan pendapat semua anggota PBB. Akibatnya ialah dokumen itu tetap bias dan tidak objektif, serta mengabaikan kenyataan di Suriah, kata kementerian tersebut.
"Semua tanggung jawab atas rusaknya kestabilan di negeri itu semata-mata tergantung atas Pemerintah Suriah, sementara menghilangkan penyebutan apa pun mengenai tindakan tidak sah dan kekerasan oleh kelompok oposisi bersenjata, yang seringkali menggunakan metode teror sehingga merenggut banyak korban jiwa," kata kementerian itu.
Moskow memperingatkan, perbedaan antara pelaku teror "yang baik dan jahat" merusak upaya internasional guna memerangi terorisme di Suriah, demikian laporan Xinhua. Ditambahkannya, negara yang secara paksa mendorong penyelesaian kekurangan keinginan untuk menyelesaikan konflik itu secara politik, yang bertentangan dengan kesepakatan AS-Rusia belum lama ini.
Kesepakatan tersebut, yang dicapai selama kunjungan Menteri Luar Negeri AS John Kerry ke Moskow, menyarankan konferensi internasional mengenai Suriah dengan tujuan memulai dialog politik antar-warga Suriah dengan dasar Komunike Jenewa.
"Tak pihak pun di dunia bisa membantah bahwa dokumen itu adalah satu-satunya landasan guna menyelesaikan konflik di Suriah," kata kementerian tersebut
No comments:
Post a Comment