Kabar Perang - Beirut: Damaskus Selatan dilanda serangkaian bentrokan
baru pada Jumat (1/2), ketika tank menyerang kantong pemberontak di ibu
kota Suriah itu, kata kelompok pemantau.
Di Suriah utara, kelompok bersenjata tak dikenal menembaki bus di
Provinsi Aleppo dan menewaskan empat warga, tiga di antaranya mahasiswa,
kata Pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia. "Bentrokan baru terjadi
di dekat kamp Yarmuk, sementara daerah itu diserang," kata pengamat
tersebut, yang bergantung pada jaringan luas aktivis, pengacara, dan
dokter sebagai pelapor.
Kekerasan di Yarmuk, yang sebelumnya rumah bagi sekitar 150 ribu
pengungsi Palestina di Suriah, terjadi selama beberapa pekan, sehingga
memaksa warga
mengungsi dari daerah itu. "Yarmuk bukan hanya rumah bagi rakyat
Palestina, tapi juga bagi banyak warga Suriah, yang terpaksa menghindari
kekerasan dengan mengungsi ke
tempat lain," kata pegiat anti-pemerintah dari Damaskus, yang menyebut diri Abu Yasser.
"Sekarang, mereka tidak lagi memiliki tempat aman untuk bepergian di ibu
kota," katanya, dengan menambahkan bahwa keluarganya juga melarikan
diri.
Di dekat ibu kota, tank menembaki kantong pemberontak, antara lain
Yabrud, Irbin, Moadamiyet al-Sham dan Yalda, kata pengamat itu.
Sejak akhir musim panas tahun lalu, tentara melancarkan serangan sengit
di kantong pemberontak di dekat Damaskus dalam upaya mencegah
pemberontak
mendekati ibu kota. Di Provinsi Aleppo, militer menembaki Kota Sfeira
setelah bentrokan antara pasukan dengan pejuang jihad, yang setia kepada
Kelompok Al-Nusra, di kawasan itu pada Kamis malam. Dalam bentrokan
itu, lima tentara tewas, kata kelompok pemantau.
Kota Homs di pusat Suriah juga digempur pada Jumat pagi, bagian dari
pengepungan militer untuk mendesak beberapa distrik yang dikuasai
pemberontak, yang telah berlangsung lebih dari enam bulan, kata
pengawas. "Distrik Khaldiyeh diserang tank militer pada Jumat pagi,
beberapa ledakan juga mengguncang daerah itu," katanya.
Kekerasan di Suriah telah menewaskan lebih dari 60 ribu orang dalam 22 bulan belakangan, kata PBB.
No comments:
Post a Comment