Inspektur nuklir (IAEA) Herman Nackaerts, Rabu (15/5) mengatakan, timnya telah melakukan perundingan intensif, tetapi tidak dapat menyelesaikan pendekatan terstruktur dalam perundingan selama 1,5 tahun itu.
Perundingan di Wina, Austria, merupakan yang kesepuluh kalinya diselenggarakan oleh IAEA dan pejabat-pejabat Iran sejak awal tahun lalu. Hingga kemarin, tim penyidik IAEA terus berupaya mendapatkan akses ke fasilitas dan dokumen nuklir Iran.
IAEA prihatin terhadap kemungkinan pembuatan senjata nuklir oleh Iran dan ingin mengunjungi fasilitas-fasilitas seperti fasilitas militer Parchin, guna menjawab pertanyaan tentang program tersebut.
Iran berkeras Parchin adalah fasilitas militer standar dan bahwa program nuklirnya hanya bertujuan damai.
Sebelum perundingan Wina, kepala perunding nuklir Iran Saeed Jalili juga menyelenggarakan perundingan dengan Kepala Kebijakan Uni Eropa Catherine Ashton di Istanbul, Turki. Perundingan itu pun berakhir buntu.
No comments:
Post a Comment