"Kami menolak keras tawaran pengasingan diri. Mengapa harus pergi mengasingkan diri? Itu sama sekali tak mungkin. Ia akan tetap di Mali," kata Makan Konate, ketua Kelompok Patriot Mali (COPO).
Konate menambahkan, Sanogo sengaja hendak dibuang karena ia tahu terlalu banyak. Sanago, terang dia, punya banyak dokumen tentang kompromi.
"Sebab itu ia dihambat. Ia tidak akan pergi ke mana pun," tegas Konate.
Sanogo, kapten Angkatan Darat Mali, pada 22 Maret 2012, menggulingkan rezim Presiden Amadou Toumani Toure. Ulah Sanogo membuat jatuhnya daerah utara negara itu ke tangan gerilyawan Islam yang punya hubungan dengan Alqaeda.
No comments:
Post a Comment