5/31/2013

Oposisi Suriah Minta Uni Eropa Pasok Senjata Canggih

Oposisi Suriah Minta Uni Eropa Pasok Senjata Canggih - Suriah: Koalisi oposisi Suriah yang didukung negara Barat mendesak Uni Eropa segera mengirimkan senjata canggih kepada aktivis pemberontak yang melawan Presiden Bashar al-Assad. Sementara itu, grup aktivis dalam negeri menuding pemimpin oposisi gagal memenuhi kewajibannya terhadap rakyat Suriah.

Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, koalisi Suriah meminta Uni Eropa segera mengirimkan senjata untuk para sipil tak bersenjata yang diserang rezim Assad.

“Koalisi menyebut bahwa keputusan ini merupakan bagian dari upaya serius Uni Eropa untuk mendukung rakyat Suriah dalam seluruh kesulitan selama pemberontakan. Namun, meskipun pentingnya keputusan ini, kata-kata harus dipadatkan dengan tindakan," ucap perwakilan kelompok oposisi.

Desakan datang setelah keputusan Uni Eropa membiarkan embargo senjata terhadap Suriah berakhir. Hal ini membuka jalan 27 negara blok untuk mengirimkan senjata untuk para pemberontak yang melawan Assad. Ada perpecahan mendalam di Uni Eropa dalam tindakan membantu meredakan pertumpahan darah di Suriah yang telah berjalan dua tahun itu. Inggris dan Prancis yang tadinya ingin mempersenjatai pemberontak mengatakan mereka tidak memiliki rencana mengirim senjata dalam waktu dekat sebelum diplomasi dilakukan.

Di sisi lain, Rusia, sekutu dekat Assad, telah mengecam keras keputusan Eropa untuk memungkinkan mempersenjatai pemberontak Suriah. Rusia mengatakan Uni Eropa memotong upaya internasional perundingan damai . Amerika Serikat dan Rusia diperkirakan memulai perundingan damai Suriah di sebuah konferensi di Jenewa pada bulan depan. Koalisi oposisi belum memutuskan apakah akan menghadiri pembicaraan damai tersebut.

Perbedaan pendapat tak hanya terjadi di tubuh Uni Eropa, namun juga di kelompok oposisi Suriah. Koalisi oposisi nasional belum mampu mempertemukan masing-masing pendapat mereka di berbagai titik persoalan, termasuk gagal memutuskan apakah akan menghadiri pembicaraan damai di Jenewa atau tidak.

Gerakan Revolusioner, sebuah payung organisasi bagi aktivis dari berbagai negara, pada Rabu (29/5) menyebut koalisi oposisi tersebut tidak dapat memenuhi kewajibannya karena perselisihan yang sedang berlangsung. Organisasi mengancam menarik dukungan mereka untuk koalisi nasional jika para pemimpin oposisi belum juga memutuskan strategi mengakhiri konflik di Suriah.


>>> Ayo Ikutan Kontes Humor JOKES.WEB.ID <<<

No comments:

Post a Comment





Supported By Mael For You