PBB Tutup Pusat Bantuan di Jalur Gaza - New York: Badan PBB yang menyediakan bantuan dan
perlindungan buat pengungsi Palestina (UNRWA) untuk sementara menutup
semua pusat bantuan dan penyalurannya di Jalur Gaza, setelah demonstran
menyerbu kantornya, kata juru bicara PBB, Jumat (5/4).
Pada Kamis, demonstran menyerbu kompleks UNRWA di Jalur Gaza, sebagai
reaksi atas pengurangan program yang perlu dilakukan akibat kekurangan
anggaran. "Peristiwa ini adalah peningkatan dramatis yang mengganggu
dalam serangkaian demonstrasi yang telah berlangsung selama satu pekan
belakangan," kata UNRWA di dalam satu pernyataan.
"Demonstrasi ini mempengaruhi kemampuan kami untuk menyediakan layanan
yang sangat diperlukan buat pengungsi Palestina di Jalur Gaza dan -
karena mereka juga mengincar bangunan markas di Jalur Gaza-- operasi
kami di Tepi Barat Sungai Jordan, Jordania, Lebanon dan Suriah," kata
pernyataan tersebut.
Direktur UNRWA di Jalur Gaza Robert Turner menekankan organisasi
tersebut menghormati hak rakyat untuk berdemonstrasi secara damai.
Namun, apa yang terjadi "sama sekali tak dapat diterima" dan bisa
mengakibatkan luka serius pada staf serta pengunjukrasa.
Banyak instalasi lain UNRWA sudah ditutup akibat demonstrasi. Dengan
protes tambahan itu, kata UNRWA, keselamatan stafnya menjadi
keprihatinan utama, dan organisasi tersebut akan menutup semua pusat
bantuan penyaluran sampai jaminan diberikan oleh semua kelompok terkait
bahwa operasi PBB dapat dilanjutkan tanpa halangan.
UNRWA sebelumnya mengumumkan lembaga itu akan mengurangi program bantuan
uang tunai akibat kekurangan anggaran sebesar 35 juta dolar AS.
Organisasi tersebut telah menyeru semua kelompok di belakang peristiwa
itu "agar segera berhenti menghasut massa dalam demonstrasi ini dan
bertindak secara bertanggung-jawab".
UNRWA juga menyeru pemerintah agar memainkan peran mereka dalam
menyediakan keamanan dan menjamin demonstrasi tetap berjalan damai, dan
mendorong donor agar terus mendanai program penting bantuan UNRWA.
No comments:
Post a Comment