4/10/2013

Obama Setuju Kirim Bantuan Militer ke Somalia

Obama Setuju Kirim Bantuan Militer ke Somalia - Washington: Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Senin (8/4), memutuskan bahwa Somalia dapat menerima bantuan militer. Itu merupakan langkah yang dipandang sebagai tanda peningkatan hubungan dengan negara yang bergulat dengan gerilyawan yang terkait Al-Qaeda itu.
    
Obama mengeluarkan memo kepada Menteri Luar Negeri John Kerry yang mengatakan bahwa Somalia memenuhi syarat untuk pasal-pasal pertahanan dan layanan pertahanan berdasarkan undang-undang ekspor senjata dan bantuan hukum mancanegara AS.
    
Keamanan di ibu kota Somalia, Mogadishu telah membaik sejak kelompok Al-Shabaab meninggalkan kota itu sesudah serangan militer pada Agustus 2011. Namun, pemboman dan pembunuhan masih sering terjadi.
    
Seorang pejabat senior pemerintahan Obama mengatakan, otorisasi bantuan mencerminkan langkah AS lebih ke arah hubungan normal dengan Somalia.
    
"Hal ini tidak didasarkan pada penilaian ancaman baru tertentu atau rencana khusus untuk melakukan tindakan," kata pejabat itu.
    
Perintah Obama merupakan langkah awal yang memungkinkan Kerry untuk mempertimbangkan pemberian bantuan pertahanan ke Somalia.
    
"Ini tidak merupakan keputusan untuk memberikan bantuan tertentu atau untuk mengubah sifat atau bantuan kami kepada Sektor keamanan Somalia," kata Caitlin Hayden, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
    
Dewan Keamanan PBB bulan lalu mencabut sebagian embargo senjata terhadap Somalia untuk memperkuat pasukan pemerintah memerangi gerilyawan Al-Shabaab.
    
Presiden Somalia Sheikh Hassan Mohamud mengatakan pada 28 Maret bahwa pemerintahnya mengharapkan untuk menerima pengiriman pertama senjata ringan dalam waktu dua bulan. Senjata berat masih dilarang berdasarkan sisa embargo senjata  PBB terhadap Somalia.
    
AS secara resmi mengakui pemerintah Mohamud pada 17 Januari, pertama kalinya Washington mengakui pemerintah Somalia sejak 1991.

No comments:

Post a Comment





Supported By Mael For You