Kabar Perang-Beirut: Suriah telah memperingatkan pihaknya mungkin
menyerang para pemberontak yang bersembunyi di negara tetangga Libanon
jika tentara Libanon tidak bertindak, karena kesabarannya "bukan tanpa
batas", kata kantor berita negara SANA, Jumat (15/3).
Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan kepada timpalannya di Libanon
Kamis malam bahwa "sejumlah besar" gerilyawan telah menyeberang ke
perbatasan Libanon utara ke kota Suriah Tel Kalakh selama dua hari
terakhir, kata SANA.
"Suriah mengharapkan pihak Libanon mencegah kelompok teroris
bersenjata itu dari menggunakan perbatasan sebagai titik penyeberangan,
karena mereka menargetkan rakyat Suriah dan melanggar kedaulatan
Suriah," kata kabel diplomatik.
Pesan mengatakan "kesabaran Suriah bukanlah tanpa batas", meskipun
"pasukan Suriah sejauh ini menahan diri dari menyerang geng-geng
bersenjata di dalam wilayah Libanon."
Pertempuran di dekat perbatasan mengakibatkan sejumlah besar korban,
kata SANA, sebelum orang-orang bersenjata itu mundur ke Libanon.
Libanon memiliki kebijakan "pemisahan" dari dua tahun perang sipil di
Suriah, tetapi para pejabat mengatakan mereka merasa negara mereka
semakin berisiko terseret ke dalam konflik yang PBB katakan telah
menewaskan 70.000 warga Suriah.
Lebih dari satu juta warga Suriah diyakini telah berada di penampungan
Libanon. Mereka hidup di antara empat juta penduduk negara itu, yang
berjuang untuk mengatasi kerusakannya akibat perang saudara 1975-1990,
dan ketegangan sektarian antara umat Kristen, Sunni dan Syiah yang
telah meningkat karena pertempuran di Suriah.
Ketegangan-ketegangan antara kelompok-kelompok Libanon yang mendukung
oposisi Suriah dan orang-orang yang mendukung Presiden Suriah Bashar
al-Assad telah makin intensif dan kadang-kadang berubah menjadi
kekerasan.
No comments:
Post a Comment