Kabar Perang-Damaskus: Pemerintah Suriah mengecam rencana Inggris
dan Prancis untuk mempersenjatai gerilyawan dan menyebutnya pelanggaran
nyata terhadap prinsip hukum internasional.
Rusia juga memperingatkan tindakan semacam itu menimbulkan kekhawatiran mengenai kelompok gerilyawan fanatik.
Di dalam pernyataan singkat yang disiarkan pada Kamis (14/3), media
resmi Suriah mengatakan rencana Inggris dan Prancis untuk mempersenjatai
gerilyawan telah masuk ke dalam kerangka keterlibatan terang-terangan
negara Eropa, Turki, dan Teluk dalam krisis Suriah dengan secara terbuka
berbicara mengenai pengiriman uang dan senjata buat kelompok teror yang
melakukan penculikan dan pembunuhan serta mengincar prasarana Suriah.
Pernyataan Suriah itu dikeluarkan setalah Menteri Luar Negeri Prancis
Laurent Fabius pada Kamis (14/3) mengatakan Paris dan London akan
mempersenjatai oposisi Suriah sekalipun Uni Eropa menolak memberinya
persetujuan bulan.
Dalam satu wawancara dengan radio lokal France Info, Fabius mengatakan
kedua negara tersebut akan menyeru mitra Eropa mereka agar mempercepat
pencabutan embargo senjata atas Suriah.
Embargo senjata itu adalah bagian dari paket sanksi Uni Eropa terhadap
Suriah. Organsasi regional tersebut dijadwalkan mengkaji embargo itu
pada penghujung Mei.
No comments:
Post a Comment