Kabar Perang-Baghdad: Ledakan-ledakan terkoordinasi menewaskan
sedikitnya 25 orang di pusat Kota Baghdad, Kamis (14/3), di dekat zona
hijau dengan penjagaan ketat yang merupakan lokasi sejumlah kedutaan
besar Barat.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas pemboman itu,
namun gerilyawan Sunni melipatgandakan upaya mereka untuk merongrong
pemerintah Syiah Irak, dan memperbesar konflik antarmasyarakat tahun
ini.
Polisi mengatakan, dua bom mobil meledak di distrik Alawi, salah satunya
di dekat gedung kementerian kehakiman, sebelum penyerang bunuh diri
meledakkan bom mobilnya di dekat kantor kementerian dalam negeri.
Seorang penyerang bunuh diri memasuki kantor kementerian kehakiman,
kemudian sejumlah militan menyerang bangunan itu dan bentrok dengan
pasukan keamanan Irak yang kemudian berhasil menguasai lagi keadaan.
"Saya pergi ke lantai dua untuk melakukan sesuatu ketika saya mendengar
ledakan, kemudian satu ledakan lagi," kata Ammar Ghanim, seorang polisi
yang berada di dalam gedung kementerian itu pada saat serangan tersebut.
"Kami mendengar penembakan dan beberapa menit kemudian tiga penyerang
yang memakai seragam militer datang ke lantai dua dan mulai menembak
secara membabi-buta," kata polisi itu.
"Saya terkena tembakan di kaki dan saya bangga membunuh salah satu dari mereka (penyerang)."
Di antara mereka yang tewas terdapat sedikitnya tujuh polisi dan 15
warga sipil, kata polisi dan petugas medis. Tiga militan juga tewas.
Sedikitnya 50 orang cedera.
Kekerasan itu merupakan yang terakhir dari gelombang pemboman dan
serangan bunuh diri di tengah krisis politik antara Perdana Menteri Nuri
al-Maliki, dan mitra-mitra pemerintahnya dan pawai protes selama
beberapa pekan yang menuntut pengunduran dirinya.
No comments:
Post a Comment