2/05/2013

Myanmar Gelar Pembicaraan Damai dengan Pemberontak Kachin

Kabar Perang - Yangon:  Wakil dari pemerintah Myanmar dan pemberontak Kachin pada Senin (4/2) membahas pembicaraan perdamaian, yang dituanrumahi China, sebagai usaha mencari terobosan mengakhiri konflik, yang membayangi reformasi politik.

Delegasi pemerintah, yang dipimpin Menteri di Kantor Presiden Aung Min, bertemu dengan pemimpin Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO) di hotel di Kuili, kota perbatasan Myanmar-China.

"Beberapa pejabat China juga ikut dalam pertemuan itu," kata Aung Kyaw Zaw, seorang analis yang memiliki hubungan erat dengan KIO.

Dia memantau pembicaraan itu. Aung mengatakan pembahasan berlangsung beberapa jam pada pagi hari dan akan dilanjutkan setelah makan siang. "Pertemuan itu diharapkan menghasilkan sesuatu yang baik karena pejabat China ikut serta. Pemerintahan China inginkan pertempuran di tapal batas berhenti karena mereka menghendaki stabilitas," katanya.

Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying membenarkan adanya pertemuan itu. "Kedua pihak berterima kasih atas bantuan China," katanya dalam keterangan pers reguler, tanpa memberi rincian.

"China ingin memainkan peran konstruktif untuk pembicaraan perdamaian itu."

Pemerintahan Myanmar dan KIO telah mengadakan sejumlah  pembicaraan sejak 2011 tapi gagal mengalami kemajuan. Pertemuan terbaru itu dinilai merupakan perkembangan positif. Pemerintah Myanmar bulan lalu mengumumkan gencatan senjata sepihak dengan Kachin tetapi pertempuran berlanjut.
Dalam pertemuran itu, pasukan pemerintah menguasai pos penting karena letaknya dekat dengan markas pemberontak yang berada dekat perbatasan China.

Kachin, yang berperang menuntut otonomi lebih besar, menyatakan tiap perundingan handaknya juga menjawab tuntutan mereka bagi hak-hak politik lagi.

Puluhan ribu orang mengungsi sejak Juni 2011 ketika gencatan senjata 17 tahun antara pemerintah dan Kachin tak dipatuhi kedua pihak.

Beijing, yang takut akan arus pengungsi, mendesak diakhirinya pertempuran, yang telah membayangi perubahan oleh Presiden Thein Sein. Myanmar telah mengakhiri pemerintahan militer yang berlangsung bertahun-tahun pada 2011.

No comments:

Post a Comment





Supported By Mael For You