Kabar Perang - Jenewa: Korea Utara (Korut) enggan tunduk pada resolusi PBB atas program nuklirnya.
Sebaliknya, perwakilan Negeri Stalinistis itu menegaskan upaya
denuklirisasi di semenanjung Korea suram karena kebijakan luar negeri
Amerika Serikat (AS).
AS dan sekutunya sangat menyedihkan karena salah perhitungan (bahwa)
DPRK (singkatan nama resmi Korut) akan menghormati sepenuhnya terhadap
resolusi yang tidak masuk akal itu.
"DPRK tidak akan tunduk pada setiap resolusi," ujar Sekretaris Pertama
misi Korut Jon Yong Ryong dalam Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa,
Swiss, Selasa, 12/2)
Jon justru menantang Uni Eropa agar mendesak AS terlebih dahulu menghentikan kebijakan permusuhan dengan Korut.
"Kalau UE sesungguhnya menginginkan perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea."
Korut menyatakan telah sukses melakukan uji nuklir kemarin siang. Itu
adalah uji nuklir ketiga sejak 2006 lalu. Dalam uji coba tersebut, Korut
diperkirakan menggunakan bahan nuklir sebanyak 6-7 kiloton.
Sementara itu perwakilan AS Laura Kennedy di depan forum mencibir tindakan Korut yang telah merusak perayaan tahun baru China.
"Sebuah masa yang seharusnya menjadi waktu untuk merayakan perdamaian
dan peluang, ternyata Korea Utara merayakannya dengan uji senjata nuklir
yang ketiganya," kata Kennedy.
Sedangkan perwakilan Korea Selatan Kwon Haeryong, dalam pidatonya
menyebut Korut sebagai satu-satunya negara yang secara terang-terangan
melakukan uji coba nuklir sejak perjanjian global 1996 mengenai
pelarangan senjata.
No comments:
Post a Comment