1/25/2013

Warga Negara Eropa Diimbau Tinggalkan Libia

Kabar Perang - Tripoli: Negara-negara Eropa mendesak para warga mereka meninggalkan kota Benghazi, Libia timur, menyusul pengungkapan Inggris akan ada ancaman terhadap para warga Barat beberapa hari setelah serangan mematikan di Aljazair.

Para pejabat menolak merinci, tetapi Inggris memperingatkan adanya ancaman kelompok garis keras yang meningkat di Afrika Utara. Perdana Menteri David Cameron menyebut ada serangan bunuh diri.

Imbauan untuk meninggalkan kota terbesar kedua Libia itu mengganggu usaha negara itu mendapat investasi asing untuk membangun kembali prasarana-prasarana yang hancur dan meningkatkan industri minyak setelah pemberontakan yang menggulingkan Muammar Khadafi tahun 2011.

"Kami kini sadar ada ancaman khusus dan segera terhadap para warga Barat di Benghazi dan mendesak para warga Inggris yang berada di sana segera meninggalkan kota itu," kata Kementerian Luar Negeri  dalam satu pernyataan, Jumat (25/1).

Peringatan-peringatan yang sama juga datang dari Jerman dan Belanda. Tindakan itu dilakukan setelah 38 sandera tewas dalam satu serangan terhadap kompleks gas di In Amenas, Aljazair dekat perbatasan Libya, dan dimulainya operasi militer Prancis di Mali.

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menyebut situasi Benghazi, yang menjadi pusat pemberontakan terhadap Gaddafi sebagai "serius dan rawan".

"Peringatan itu dikeluarkan karena ada serangkaian informasi.Kami memiliki alasan-alasan kami, tetapi Saya tidak ingin mengemukakannya ecara rinci. Keamanan adalah sesuatu paling penting," katanya sewaktu mengunjungi Lisabon, Portugal.

No comments:

Post a Comment





Supported By Mael For You