Kabar Perang - New York: Utusan perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB), Lakhdar Brahimi, Selasa (29/1), mendesak Dewan Keamanan untuk
bertindak mengakhiri konflik berdarah di Suriah. Menurutnya, konflik
Suriah adalah tingkat horor yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kepada DK PBB, Brahimi mengatakan legitimasi Presiden Bashar al-Assad
telah "rusak berat" oleh konflik 22 bulan yang menewaskan lebih dari 60
ribu orang.
Sementara itu, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan lebih dari 700
ribu pengungsi Suriah telah terdaftar atau sedang menunggu pendaftaran
di negara-negara tetangga pada saat konflik terus berlanjut di luar
kendali.
"Kami mendapat tekanan besar dalam beberapa pekan terakhir. Kebutuhan
sangat besar," kata Juru Bicara UNHCR, Sybella Wilkes, kepada AFP.
Dia menambahkan bahwa seorang rekannya di lapangan telah mengeluh bahwa
pihaknya tidak bisa melayani semua orang dengan cukup cepat. Dia
menunjukkan bahwa jumlah orang Suriah yang terdaftar sebagai pengungsi
atau menunggu pemrosesan di negara-negara sekitarnya telah mencapai
703.314 pada Senin (28/1).
Dari jumlah itu, katanya, lebih dari 581 ribu yang terdaftar. Pada tahun
lalu, UNHCR badan PBB menghitung hanya beberapa ratus pengungsi Suriah
setiap bulan di Lebanon.
"Sekarang tujuannya adalah untuk mendaftarkan 45 ribu per bulan,"
katanya. saat ini, ia menambahkan, rata-rata di pangkalan-pangkalan
pengungsian terdapat sekitar 32 ribu orang.
Arus besar pengungsi Suriah juga terjadi di Yordania, dalam beberapa
pekan terakhir. "Rencananya, untuk Februari saja (UNHCR) mencoba untuk
mendaftar 50 ribu orang," kata Wilkes.
Sekitar empat juta orang Suriah mengandalkan bantuan internasional untuk
mengatasi dampak konflik yang telah berlangsung selama 22 bulan ini.
No comments:
Post a Comment