Kabar Perang - Seoul: Korea Utara dianggap menjadi ancaman baru karena
akan melakukan uji coba nuklir ketiga yang melanggar sanksi PBB,
setelah peluncuran roket mereka pada 12 Desember 2012.
"Sebuah tes nuklir adalah tuntutan masyarakat dan tidak ada pilihan lain
yang dapat dibuat," lapor surat kabar terkemuka Korut, Rodong Shinmun.
Dalam sebuah komentar tertulis, "Terdapat permintaan rakyat agar ada
sesuatu yang lebih menggelegar daripada uji coba nuklir," kata surat
kabar yang banyak membela kepentingan Partai Pekerja Korut itu.
Ancaman nuklir mengemuka dalam beberapa hari setelah negara komunis itu
bersumpah untuk mengabaikan upaya denuklirisasi di Semenanjung Korea dan
justru melakukan uji coba nuklir pasca-pemberlakuan sanksi resolusi
PBB.
Dewan Keamanan PBB meluluskan resolusi pada Selasa untuk memberi sanksi
lebih berat kepada Korea Utara yang nekat meluncurkan roket pada bulan
lalu atau melanggar resolusi PBB.
Resolusi terbaru tersebut disahkan dengan suara bulat oleh 15 anggota dewan dengan identitas anonim.
Bentuk peringatan itu merupakan kelima kalinya diberlakukan kepada Korut
sejak resolusi PBB dikenakan kepada negara itu pada Mei 1993.
Resolusi tersebut merupakan bentuk pengetatan sanksi yang ada, seperti
memaksakan larangan perjalanan pada empat individu, pembekuan aset milik
badan antariksa Korea Utara termasuk bank dan empat perusahaan
perdagangan yang dituduh terlibat dalam pengiriman senjata.
Resolusi tersebut juga melarang Korut mengembangkan teknologi dan transaksi yang mendukung pengembangan nuklir.
"Dewan Keamanan PBB tidak memberi kami pilihan lain, kami tidak punya
pilihan selain melanjutkannya," lapor Harian Rodong Shinmun.
Korea Selatan, AS dan negara-negara lainnya memantau pergerakan Korea
Utara dalam setiap percobaan nuklir dan berspekulasi bahwa negara
komunis itu secara teknis telah siap untuk melakukan uji coba atom yang
ketiga kalinya.
Pada Jumat (25/1), lembaga riset AS menerangkan sebuah hasil citra
satelit terbaru yang menunjukkan Korea Utara telah siap untuk melakukan
uji coba nuklir.
Menurut 38 North, sebuah program analisis AS-Korea dari Institut di
Universitas Johns Hopkins, Maryland, menunjukkan kawasan Punggye-ri di
timur laut pesisir Korea Utara siap melakukan uji coba nuklir dan hanya
menunggu perintah dari Pyongyang.
Kawasan tersebut merupakan lokasi uji coba nuklir bawah tanah pertama dan kedua yang dikembangkan Korut pada 2006 dan 2009.
No comments:
Post a Comment