Tentara Sudan Selatan berpatroli di desa Bor, Sudan Selatan, 26 Januari 2014.
PBB: Tentara Sudan Selatan Perkosa dan Bakar Gadis Muda - New York: Tentara Sudan Selatan memperkosa kemudian membakar hidup-hidup sejumlah gadis di rumah mereka masing-masing dalam kampanye militer terbaru. Demikian disampaikan dalam laporan hak asasi manusia PBB, Selasa (30/6/2015).
Investigator PBB di Sudan Selatan (UNMISS) mengingatkan adanya "pelanggaran hak asasi manusia secara luas) berdasarkan laporan 115 korban dan saksi mata di Sudan Selatan.
Militer Sudan Selatan, yakni Pasukan Pembebasan Rakyat Sudan (SPLA), melancarkan operasi besar-besaran terhadap pemberontak pada April lalu. Pertempuran dahsyat kedua kubu meletus di distrik Mayom.
"Korban selamat dari serangan ini melaporkan bahwa SPLA dan tentara sekutunya dari Mayom melancarkan serangan terhadap populasi lokal yang menewaskan warga sipil, menjarah sejumlah desa dan membuat 100 ribu orang kehilangan tempat tinggal," tulis laporan PBB, seperti dikutip AFP.
"Sebagian laporan UNMISS difokuskan pada penculikan dan pelecehan seksual wanita dan gadis muda, beberapa dari mereka dilaporkan dibakar hidup-hidup di rumah mereka," sambung laporan PBB.
Perang sipil di Sudan Selatan meletus pada Desember 2013, saat Presiden Salva Kiir menuding mantan wakilnya Riek Machar sedang merencanakan pemberontakan.
Aksi kekerasan dari kedua kubu terus berlangsung, termasuk penculikan, perkosaan, pembakaran dan lain-lain.
"Skala dan cakupan aksi kekerasan dalam laporan ini mengindikasikan dalamnya rasa antipati yang melebihi perbedaan-perbedaan politis," tulis laporan PBB.
Menurut data PBB, dua per tiga dari 12 juta total populasi Sudan Selatan membutuhkan bantuan darurat.
No comments:
Post a Comment