"Menurut kesaksian, yang kami kumpulkan, pemberontak menggunakan senjata kimia, memanfaatkan gas sarin," kata del Ponte, mantan jaksa kejahatan perang dalam wawancara dengan radio Swiss pada Minggu (5/5) malam waktu setempat atau Senin (6/5) WIB.
Dia mengatakan masih belum ada bukti yang tak terbantahkan, (tapi) sangat kuat kecurigaan, kecurigaan pasti bahwa gas sarin telah digunakan. Bantuan yang diberikan kepada korban menunjukkan hal ini.
Komentarnya itu dikeluarkan pasca serangan udara Israel di sebuah markas militer di dekat Damaskus pada Minggu dan di tengah-tengah kecurigaan bahwa rezim Bashar telah menggunakan senjata kimia dalam konflik yang telah berlangsung 16 bulan.
Del Ponte mengatakan komisi penyelidikan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Suriah, yang dia juga menjadi anggota, belum menyelesaikan penyelidikannya.
"Kami masih harus memperdalam penyelidikan, verifikasi dan konfirmasi (temuan) melalui keterangan saksi baru, tapi menurut apa yang kami miliki sejauh ini, adalah (temuan) tentang lawan rezim yang menggunakan gas sarin," katanya.
Del Ponte juga mengatakan komisi masih mungkin menemukan bukti bahwa rezim Suriah juga menggunakan jenis senjata kimia itu. Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah mengatakan bahwa penggunaan senjata kimia pada konflik Suriah merupakan garis merah bagi pemerintahannya, tetapi mengatakan dia tidak memperkirakan akan mengirim pasukan Amerika Serikat di Suriah.
Yang terdengar dari pemimpin dunia bahwa Asad lah yang menggunakan boom kimia. cari pernyataan resmi PBB dan pemimpin dunia mengenai ini!!!
ReplyDeletemeskipun hal ini masih dalam penyelidikan.
ReplyDelete