Ruth Guingona, anggota Partai Liberal yang dipimpin Presiden Benigno Aquino dan suaminya adalah seorang mantan wakil presiden, mengalami luka-luka di lengan dan kaki dalam serangan pada Sabtu malam di pulau Mindanao, kata polisi.
"Nyonya Guingona dikawal enam polisi dalam perjalanan pulang mereka setelah menghadiri suatu pesta di satu kota ketika mereka diserang pemberontak Tentara Rakyat Baru (NPA)," kata Juru Bicara Kepolisian Nasional Generoso Cerbo kepada wartawan.
Inspektur kepala Cerbo mengatakan pemberontak melarikan diri setelah 10 menit baku tembak dengan polisi. Akan tetapi, wali kota itu selamat pulang pada Minggu subuh, beberapa jam setelah serangan itu, karena lokasi serangan berada di daerah terpencil.
Sopir wali kota itu dan seorang lagi stafnya tewas, sementara seorang dari enam polisi cedera. Serangan itu terjadi kurang dari sebulan pemilihan lokal Mei. Para gerilyawan sering mengambil keuntungan dari musim-musim pemilihan untuk mengumpulkan dana-dana, dengan menuntut uang perlindungan dari para kandidat yang ingin berkampanye di daerah-daerah yang berada dalam kekuasaan mereka.
"Kami meminta maaf atas insiden itu tetapi Guingona pekan lalu diperingatkan agar tidak membawa pengawal bersenjata sementara kampanye sedang dilakukan," kata juru bicara NPA George Nadios mengaku pemberontak melakukan serangan itu. Guingono sedang berusaha untuk terpilih kembali sebagai wali kota Gingoog di Mindanao, pulau utama selatan negara itu yang dilanda pemberontakan komunis dan kelompok Islam selama puluhan tahun.
Ia menikah dengan mantan wakil presiden Teofisto Guingona. Putra mereka juga bernama Teofisto adalah anggota Senat Filipina. Keluarga Guingona tidak dapat segera dihubungi untuk diminta keterangan mengenai serangan itu.
No comments:
Post a Comment