Kabar Perang - Teheran: Iran mengatakan siap mengikuti perundingan internasional babak baru tentang program nuklirnya yang ditentang sejumlah negara.
Kepastian tersebut disampaikan oleh televisi pemerintah Iran. Menurut
televisi pemerintah, Iran akan mengadakan perundingan dengan enam negara
di Almaty, Kazakhstan pada 26 Februari.
Televisi Iran melaporkan jadwal perundingan tersebut ditentukan menyusul
pembicaraan telepon pada Selasa (05/02) antara juru runding Iran, Saeed
Jalil, dan Kepala Kebijakan Uni Eropa, Catherine Ashton.
Catherine Ashton mewakili lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman.
Seorang juru bicara Ashton mengatakan perundingan diharapkan akan membuahkan hasil positif.
"Dia berharap perundingan produktif dan bahwa kemajuan konkret dapat
dicapai menuju solusi lewat perundingan untuk menjawab kekhawatiran
internasional tentang program nuklir Iran," kata seorang juru bicara.
Perundingan nuklir di Kazakhstan akan menjadi perundingan penting
putaran pertama sejak perundingan terakhir di Moskow Juni 2012 menemui
jalan buntu.
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) sebelumnya menyatakan tidak bisa
memberikan jaminan bahwa program nuklir Iran semata-mata untuk tujuan
damai.
Para juru runding nuklir mengatakan Iran perlu memberikan penjelasan menyeluruh tentang skala ambisi nuklirnya.
Iran berkali-kali menegaskan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk
tujuan damai. Negara itu juga meminta semua sanksi internsional dicabut.
Sebelumnya negara itu mengatakan kepada Badan Tenaga Atom PBB bahwa Iran merencanakan untuk Klik meningkatkan pengayaan uranium.
No comments:
Post a Comment