Kini Kim Hyun-Hui tinggal di sebuah tempat terpencil yang dirahasiakan di Korea Selatan.
Hyun-Hui khawatir pemerintah Korea Utara masih ingin membunuhnya, dan dengan alasan tepat. Ya, Hyun-Hui pernah menjadi agen rahasia Korea Utara. Dua puluh lima tahun silam, atas perintah Pyongyang, ia meledakkan sebuah pesawat Korea Selatan.
Seusai mengikuti pelatihan selama enam tahun, pada 1987 Hyun-Hui yang berusia 25 tahun menjalani misi besar pertamanya.
"Saya diperintahkan untuk menjatuhkan pesawat Korea Selatan sebelum Olimpiade Seoul," kata Hyun-Hui.
"Ia mengatakan hal itu akan mengakibatkan kekacauan besar di Korea Selatan."
Kim dan rekannya pun naik pesawat dari Baghdad dan meletakkan koper berisi bom di loker atas dalam kabin penumpang.
Saat transit di Abu Dhabi, kedua agen itu melarikan diri.
Beberapa jam kemudian, bom meledak di atas Laut Andaman dan menewaskan 115 penumpangnya.
Namun, keduanya berhasil terlacak dan tertangkap di Bahrain. Rekan Kim bunuh diri dengan rokok sianida tapi Hyun-Hui gagal mencabut nyawanya sendiri.
Ia diterbangkan ke Seoul dan dipertontonkan di hadapan media internasional. "Saat itu saya yakin mereka akan membunuh saya," katanya.
Setelah sempat bungkam dalam interogasi, Hyun-Hui akhirnya mengakui perbuatannya.
"Saya sangat takut keluarga saya di Korea Utara akan berada dalam bahaya jika saya buka mulut," kata dia.
Dalam pengakuannya, ia menegaskan bahwa perintah peledakan pesawat datang langsung dari pemimpin Korea Utara saat itu Kim Il-Sung atau calon penerusnya, Kim Jong-Il.
Kini ia menghabiskan hidup dalam kesendirian dan berharap keluarga korban memaafkan perbuatannya.
Saat diwawancara Hyun-Hui tampak sangat tenang tetapi ia menangis saat menjawab pertanyaan mengenai nasib keluarganya.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi pada mereka," kata dia. "Saya dengar orang melihat mereka dibawa dari Pyongyang ke kamp kerja paksa."
No comments:
Post a Comment