3/26/2013

Paris Serukan Pertemuan DK PBB soal Afrika Tengah

Kabar Perang-Paris: Prancis menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam menanggapi situasi yang memburuk di Republik Afrika Tengah.
   
Juru bicara Kepresidenan Prancis Romain Nadal menambahkan bahwa warga Prancis di negara yang dirobek perselisihan itu disarankan untuk tetap tinggal di rumah meskipun Prancis tidak akan mengeluarkan perintah evakuasi untuk saat ini.
   
Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, sebelumnya menyampaikan keprihatinan lama di dalam laporan mengenai gerak maju
kelompok bersenjata ke arah Bangui, Ibu Kota Republik Afrika Tengah (CAR), dan konsekuensi kemanusiaannya di negara yang dirundung masalah tersebut.
   
Dewan Keamanan mengutuk semua upaya yang akan merusak kestabilan di Republik Afrika Tengah dan mendesak semua pihak agar menghentikan
permusuhan secepatnya", demikian isi pernyataan yang dikeluarkan kepada pers di Markas PBB, New York, setelah anggota Dewan mendengarkan laporan dari Taye-Brook Zerihoun, Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Afrika, mengenai situasi di CAR.
   
Koalisi gerilyawan Seleka pada Jumat lalu menyatakan telah merebut Bossangoa dan Damara, 75 kilometer dari Bangui, sebelum sampai ke ibu kota.
   
Mereka mengancam akan menggulingkan Presiden Francois Bozize dan pemerintah yang dibentuk pada Februari karena gagal melaksanakan sepenuhnya kesepakatan yang ditandatangani pada 11 Januari di Ibu Kota Gabon, Libreville.
   
Di dalam pernyataan tersebut, badan 15 anggota itu menyeru semua pihak agar menahan diri dari setiap tindakan kekerasan terhadap warga sipil, memungkinkan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa halangan, dan sepenuhnya menghormati hak asasi manusia serta hukum kemanusiaan internasional.
   
"Mereka yang bertanggung-jawab atas pelanggaran dan pelecehan terhadap hukum hak asasi dan kemanusiaan internasional, termasuk yang melibatkan kekerasan terhadap warga sipil, penyiksaan, pelaksanaan hukuman mati secara cepat, kekerasan seksual serta yang berdasar gender dan perekrutan serta pemanfaatan anak-anak dalam konflik bersenjata, harus bertanggung-jawab," kata pernyataan itu.
   
Dewan Keamanan di dalam pernyataan persnya pada 20 Maret juga menekankan perlunya bagi semua pihak dalam kesepakatan Libreville untuk
sepenuhnya melaksanakan komitmen mereka, demikian laporan Xinhua, Minggu (24/3).

Di dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh jurubicaranya, Sekretaris Jenderal PBB itu mendesak gerakan Saleka agar segera menghentikan serangan militernya dan semua pihak agar mematuhi Kesepakatan Libreville.

No comments:

Post a Comment





Supported By Mael For You