Kabar Perang - Kirkuk: Sebuah mobil yang diledakkan oleh pelaku bom
bunuh diri yang diikuti dengan serbuan sekelompok pria bersenjata ke
markas polisi di kota Kirkuk, wilayah utara Irak, menewaskan 30 orang
dan melukai 70 orang lainnya, Minggu (3/2).
Kepala Departemen Layanan Darurat, Brigjen Natah Mohammed Sabr,
mengatakan bahwa pelaku sempat mencoba untuk menguasai kantor polisi
itu, tetapi tidak berhasil.
Serangan tersebut terjadi pada pagi hari sibuk di pusat kota, kata Sabr,
ketika sekelompok milisi bersenjata yang membawa granat dan mengenakan
rompi bunuh diri mencoba menerobos markas polisi di tengah situasi yang
sibuk pasca-pemboman terjadi.
Serangan tersebut juga menyebabkan sejumlah bangunan di sekitar lokasi kejadian rusak parah, kata Sabr.
Peristiwa tersebut mengguncang situasi yang relatif tenang selama
beberapa hari terakhir di Irak. Negara itu memang tengah mengalami
krisis politik seiring perpecahan yang terjadi antara Perdana Menteri
Nuri al-Maliki dan mitra pemerintah serta protes yang meminta kepala
pemerintahan Irak itu untuk mundur dari jabatan.
Tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut,
tetapi milisi Sunni termasuk kelompok garis depan Al-Qaeda di Irak
seringkali menargetkan pasukan keamanan dan bangunan pemerintah dalam
upayanya untuk mengguncang stabilitas di Irak.
Kirkuk adalah sebuah kota yang terletak 240 kilometer di utara Baghdad.
Kota yang berpenduduk multietnis itu berada di wilayah sengketa yang
diklaim oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom Kurdi.
Sengketa yang tak terselesaikan itu seringkali disebut-sebut sebagai
ancaman terbesar bagi stabilitas Irak oleh sejumlah pejabat dan
diplomat.
Kelompok milisi sering memanfaatkan buruknya koordinasi antara pasukan
keamanan pemerintah pusat dan daerah guna melancarkan serangan di kota
yang masih menjadi salah satu titik paling berbahaya di Irak itu.
No comments:
Post a Comment