2/17/2013

AS Terus Tekan Iran untuk Dialog Nuklir

Kabar Perang-Washington: Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada Kamis waktu setempat atau Jumat (15/2), mendesak Iran mengajukan penawaran dan dialog nyata dalam pembicaraan nuklir yang akan segera dilakukan.

Kerry menyebut pembicaraan hanya satu-satunya jalan penyelesaian masalah nuklir Iran. "Saya ingin menegaskan kembali bahwa kemajuan hanya akan terjadi jika Iran meneruskan pembicaraan dan bertekad mendiskusikan berbagai penawaran dan terlibat dalam dialog sesungguhnya," kata Kerry dalam konferensi pers bersama Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon sebelum melakukan pertemuan.

"Negara-negara yang memiliki program damai tidak memiliki masalah untuk membuktikan bahwa dirinya damai," kata pejabat Amerika Serikat yang baru dilantik menggantikan Hillary Clinton itu.

"Jadi kita tidak akan terjebak dalam penundaan sejumlah proses pembicaraan." Iran setuju untuk melakukan perundingan baru melalui kelompok P5+1 yang terdiri dari Inggris, China, Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jerman pada 26 Februari di Kazakhstan.

Presiden AS Barack Obama kerap mendesak Iran agar mau berdialog supaya bisa menghapuskan sejumlah sanksi terhadap mereka.

"Saya kira itu adalah kewajiban Iran untuk membuktikan kesiapan mereka dalam memenuhi keinginan kami, kemauan Presiden Obama, lagi dan lagi sebagaimana diungkapkan presiden untuk membuka resolusi diplomatik di sini," kata Kerry.

Iran dan Barat terlibat perselisihan karena kegiatan nuklir Iran. AS menuding Teheran mengembangkan senjata nuklir dengan kedok aktivitas sosial tapi Iran kerap membantahnya. Negara yang dipimpin oleh Ahmadinejad itu menegaskan mereka menggunakan nuklir untuk tujuan damai sesuai ketentuan Badan Atom Dunia (IAEA).

Ahmadinejad justru mempertanyakan alasan sejumlah negara adidaya yang menentang program nuklir Iran. "Program kami secara jelas tidak ada indikasi untuk membuat senjata nuklir dan pelarangan itu sudah terpengaruh politik kolonialisme negara yang sudah memiliki senjata nuklir," kata Ahmadinejad.

No comments:

Post a Comment





Supported By Mael For You