Kabar Perang-Washington: Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada
Kamis waktu setempat atau Jumat (15/2), mendesak Iran mengajukan
penawaran dan dialog nyata dalam pembicaraan nuklir yang akan segera
dilakukan.
Kerry menyebut pembicaraan hanya satu-satunya jalan penyelesaian masalah
nuklir Iran. "Saya ingin menegaskan kembali bahwa kemajuan hanya akan
terjadi jika Iran meneruskan pembicaraan dan bertekad mendiskusikan
berbagai penawaran dan terlibat dalam dialog sesungguhnya," kata Kerry
dalam konferensi pers bersama Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon
sebelum melakukan pertemuan.
"Negara-negara yang memiliki program damai tidak memiliki masalah untuk
membuktikan bahwa dirinya damai," kata pejabat Amerika Serikat yang baru
dilantik menggantikan Hillary Clinton itu.
"Jadi kita tidak akan terjebak dalam penundaan sejumlah proses
pembicaraan." Iran setuju untuk melakukan perundingan baru melalui
kelompok P5+1 yang terdiri dari Inggris, China, Prancis, Rusia, Amerika
Serikat dan Jerman pada 26 Februari di Kazakhstan.
Presiden AS Barack Obama kerap mendesak Iran agar mau berdialog supaya bisa menghapuskan sejumlah sanksi terhadap mereka.
"Saya kira itu adalah kewajiban Iran untuk membuktikan kesiapan mereka
dalam memenuhi keinginan kami, kemauan Presiden Obama, lagi dan lagi
sebagaimana diungkapkan presiden untuk membuka resolusi diplomatik di
sini," kata Kerry.
Iran dan Barat terlibat perselisihan karena kegiatan nuklir Iran. AS
menuding Teheran mengembangkan senjata nuklir dengan kedok aktivitas
sosial tapi Iran kerap membantahnya. Negara yang dipimpin oleh
Ahmadinejad itu menegaskan mereka menggunakan nuklir untuk tujuan damai
sesuai ketentuan Badan Atom Dunia (IAEA).
Ahmadinejad justru mempertanyakan alasan sejumlah negara adidaya yang
menentang program nuklir Iran. "Program kami secara jelas tidak ada
indikasi untuk membuat senjata nuklir dan pelarangan itu sudah
terpengaruh politik kolonialisme negara yang sudah memiliki senjata
nuklir," kata Ahmadinejad.
No comments:
Post a Comment